Hidup Bersyukur



Kebaikan Allah tidak saja terlihat pada rumput segar dan air jernih,
tetapi nyata saat kita berada di lembah maut.
Kebaikan-Nya tidak berakar pada perasaan dan keadaan kita,
tetapi pada kepastian bahwa Dia yang kita imani itu baik.
Rahmat-Nya berlangsung selamanya,
dan tak terhalang oleh apa pun yang kita alami dan hadapi.
Kenyataan inilah yang membuat kita bersyukur,
sehingga tak terjadi dikotomi dalam syukur kita.

Rasa syukur hendaknya merangkul segala sesuatu,
yang baik dan tidak baik, yang manis dan getir,
yang menyenangkan dan menyedihkan.
Janganlah memilah hal yang patut disyukuri.

Kita dapat mensyukuri masa lalu yang kita alami,
berkat-Nya hari ini dan harapan hari esok,
karena Dia tak pernah berubah
dalam kasih dan penyertaan-Nya.
Hati yang bersyukur bukan hanya kebajikan terbesar,
melainkan yang terindah dari semuanya.
Bersyukur adalah wujud pernyataan ALLAH MAHAKASIH.

Hidup yang paling memuaskan ditemukan dalam sikap bersyukur.
Yang tak bersyukur selalu menempatkan diri dalam kegelapan
dan tak mampu melihat berkat pemeliharaan Tuhan.
Namun pengucap syukur selalu berdiri di bawah terang
dan mampu menemukan hal terbaik
yang Tuhan kerjakan dalam hidupnya.
Terang itu menuntunnya ke jalan yang benar,
hingga tiba kesudahannya.

Seperti setiap hari datang dengan baru dan segar,
rasa syukur membaruiku setiap hari.
Munculnya matahari di cakrawala kusambut gembira,
Menyinari satu dunia yang diberkati.
Hari berganti minggu yang penuh berkat
membawa tahun pun berganti.

Selamat Tahun Baru 2022


Hilman Manurung